Kota Bima, detikviral.com – Perpustakaan Nasional RI menggelar Seminar Nasional BO Sangaji Kai sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON), di hotel Marina Inn, Kota Bima. Selain itu, perpustakaan Nasional juga mengukuhkan naskah BO Sangaji Kai sebagai IKON bersama enam daerah lainnya di Indonesia.
Perpustakaan Nasional menyerahkan langsung sertifikasi IKON BO Sangaji Kai untuk Pemerintah Kota Bima yang di terima Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H Alwi Yasin, MAP dan Kepala Musium Samparaja sebagai Pemilik Naskah Dr (Cand) Dewi Ratna Mukhlisa.
Penyerahan dilakukan oleh Kepala Pusat Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara perpustakaan Nasional RI, Drs. Agus Sutoyo.
Agus Sutoyo, mengharapkan naskah ini di wariskan ke generasi mendatang. BO Sangaji Kai tidak hanya menjadi catatan silsilah raja raja saja, namun mencatat peristiwa besar, seperti meletusnya Gunung Tambora.
Asisten I mengatakan sejumlah kosa kata bahasa Bima akan hilang, seiring perkembangan jaman, istilah istilah atau kosa kata budaya Bima Sa’ad ini hampir tidak terdengar lagi di tengah masyarakat.
Seperti contoh, Sarompi Mpida (Ranting Kayu kering), Noci (alat me numbuk). “Itu akan hilang satu persatu di masa mendatang. Maka salah satu wadah yang mencatat nanti adalah di Perpusnas RI,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi yasin, MAP Sa’ad.
Seminar Nasional Naskah BO Sangaji Kai sebagai Ingatan Naskah Nasional (IKON) di selenggarakan di hotel Marina baru baru ini.
Kata Alwi Yasin, berbicara tentang sejarah akan selalu berkembang seiring dengan studi dan riset, BO Sangaji Kai dari awal tidak di catat sebagai sebuah catatan Nasonal.
Perkembangan ilmu pengetahuan tehnologi memang disadari betul pengaruh pada peradaban.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kita Bima, H. Achmad Fatoni, mengatakan Naskah BO Sangaji Kai sebagai bukti yang tidak terbantahkan, tidak hanya sebagai catatan sejarah namun juga nilai nilai luhur.
Di hadapannya, keberadaan Naskah BO Sangaji Kai bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bima, kedepan juga diharapkan di buatkan buku yang menjadi panduan bagi anak anak sekolah agar lebih mengenal budayanya.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara seperti Kepala Museum Samparaja Bima, Dr. Dewi Ratna Muchlisa, SE, MHum, Guru Besar UIN Mataram, Prof. Atun Wardatun, Prof. Dr. Abdul Wahid, Penulis sejarah Dr. Hazminullah, SS, MHum, Ketua Dewan Pakar IKON Dr. Mukhlis Pasti, MA.
Perpustakaan Nasional memberikan apresiasi kepada Pemkot Bima atas terpilihnya BO Sangaji Kai sebagai IKON, juga di harapkan bisa menjadi ingatan dunia.* (Fan/ Pelu)