banner 728x250
WISATA  

Jauh Dari Hingar Bingar Modern, Kampung Adat Dukuh Garut Konsisten Menjaga Tradisi Leluhur

Penghuni kampung adat Dukuh tidak boleh selonjoran kaki ke arah makam keramat yang ada di sebelah utara, tidak boleh berdiri dan berbicara ketika makan, tidak boleh menggunakan alat elektronik dan tidak diperkenankan memakai pakaian dalam ketika berziarah.

banner 120x600
banner 468x60

Garut, detikviral.com – Meskipun moderenisasi menjadi tumpuan hidup, ternyata masih ada kampung dengan rumah yang tak berdinding tembok, tidak beratap genteng dan tidak diterangi cahaya neon.

Di kampung adat ini tidak ditemui suara hingar bingar televisi, nyaringnya radio atau bahkan tak terlihat pernak pernik elektronik canggih lainnya.

banner 325x300

Dalam kehidupan sosial sehari hari dapat dijumpai peraturan-peraturan yang mengikat penduduknya, berupa peraturan yang tidak tertulis atau bersifat tabu yang tidak boleh dilanggar. Seperti perempuan dan laki-laki harus menjaga hijab, satu dengan yang lainnya tidak boleh saling berdekatan.

Penghuni kampung adat Dukuh tidak boleh selonjoran kaki ke arah makam keramat yang ada di sebelah utara, tidak boleh berdiri dan berbicara ketika makan, tidak boleh menggunakan alat elektronik dan tidak diperkenankan memakai pakaian dalam ketika berziarah.

Inilah kampung Dukuh sebuah kampung adat yang berdiri atas empat puluh susunan rumah di Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut Jawa Barat.

Kawasan ini merupakan kampung adat yang mempunyai budaya religi yang yang sangat kental akan nilai nilai Islam.

Di perkampungan ini juga terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari bambu dan ada pagar yang menjadi batas pemisah antara kampung adat Dukuh dalam dan kampung Dukuh luar.

Di perkampungan ini terdapat sebuah bangunan berbilik bambu yang di dalamnya terdapat air karomah yang biasa digunakan oleh para peziarah untuk mandi sebelum mereka melaksanakan ziarah pada leluhur kampung adat Dukuh ini.

Di kampung adat ini juga terdapat sebuah bangunan yang menyempil khusus tempat khalwat. Pada bangunan yang satu ini tidak boleh sembarang orang mendekat apalagi mengambil gambar dengan kamera dilarang.

Tidak jauh dari bangunan khalwat terdapat juga beberapa bangunan rumah panggung berbilik bambu beratapkan ijuk, bangunan rumah ini tampak berdiri dengan ukuran yang hampir sama.

Di kampung adat Dukuh dalam ini terdapat aturan yang melarang mendirikan rumah yang bagus dan permanen. Rumah yang berdiri dengan ukuran yang sama ini seakan menjadi sebuah filosofi bahwa tidak ada istilah “si miskin dan si kaya”, semuanya sama rata, yang membedakan hanyalah ketakwaan, pengabdiannya kepada Sang Maha Kuasa.

Selain itu, setiap halaman rumah di kampung adat ini juga terlihat sangat bersih, sama sekali tidak terlihat ada sampah yang berserakan walau hanya sedikit.

Bangunan rumah kampung adat Dukuh dalam ini memang sangat antik, semua bentuk bangunan sama persis. Suasana yang tenang dan nyaman semakin membuat para penghuninya khusyuk beribadah.* (Bachtiar)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *